Monday 13 August 2012


Kehidupan seks yang memuaskan tergantung pada kondisi kesehatan seseorang. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, orang perlu mendapatkan asupan gizi yang berkualitas, rutin melakukan olah raga, dan istirahat cukup. Suasana hati yang nyaman dan tidak stres dapat membawa kita pada kehidupan yang baik. Nafsu seks akan segera padam apabila di tengah suasana yang menggairahkan tiba-tiba pasangan kita mengingatkan bahwa rekening listrik dan telepon belum dibayar.
Dalam banyak hal, fungsi seks dipengaruhi oleh glandula endoktrin yang menhasilkan hormon reproduksi. Untuk menghasilkan hormon tersebut diperlukan gizi. Fungsi seks dan reproduksi akan berjalan baik bila kita dapat memenuhi kecukupan vitamin B, asam pantotenat, niasin, vitamin E, dan zinc. Apabila asupan gizi tersebut kurang, akan muncul gangguan seperti tidak berkembangnya organ seks, menopause yang terlalu dini, dan impotensi.

Berikut Angka Kecukupan Gizi untuk aktifitas seks :

Gizi
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan
Sumber
Zinc
Kalsium
Magnesium 

Niasin

Asam folat
Vitamin A
Vitamin B

Vitamin C

Vitamin E
15 mg
800 mg
300-350 mg

13-18 mg

400 µg
800-1.000 µg RE
3 µg

60 mg

8-10 mg
Daging, hati, telur, seafood
Susu, mentega, ikan teri
Kacang-kacangan, sereal, seafood, sayuran hijau
Daging unggas, ikan, kacang-kacangan
Sayuran hijau (bayam, brokoli)
Hati, susu, kuning telur, keju
Daging unggas, telur, ikan, kacang tanah, kedelai
Jeruk, mangga muda, jambu biji, tomat
Mentega, susu, minyak kedelai, kecambah

Testis pada pria menghasilkan testosteron dan sperma. Testosteron ini berperan penting dalam merangsang nafsu seks. Vitamin A, C, E, dan asam folat bersama-sama testosteron menghasilkan sperma. Sperma diketahui mengandung kalsium, magnesium, zinc, sulfur, vitamin B12, dan vitamin C. Kekurangan vitamin E menyebabkan degenerasi organ reproduksi. Konsumsi zinc yang tidak mencukupi akan menyebabkan sperma kurang lincah dan infertil.
Glandula seks pada wanita, yakni indung telur (ovarium), menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memerlukan vitamin B, asam folat, niasin, vitamin E dan zinc. Gangguan produksi estrogen menyebabkan keterlambatan dewasa kelamin dan tidak berkembangnya organ reproduksi, termasuk buah dada.
Hormon-hormon seks sebenarnya juga memerlukan kolesterol. Oleh karena itu, konsumsi kolesterol perlu, tetapi jangan berlebihan. Sepanjang kita cukup mengkonsumsi vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, magnesium, dan zinc, kolesterol dapat dimetabolismekan oleh tubuh dengan baik. Infertilitas dapat terjadi pada pria maupun wanita dan hal ini sering disebabkan oleh defisiensi zinc.
Impotensi berkaitan erat dengan rendahnya konsumsi magnesium, zinc, dan vitamin B6, disamping faktor lain seperti diabetes, konsumsi narkoba, alkohol, dan tekanan emosional. Kemungkinan penderita diabetes terganggu kehidupan seksualnya karena aliran darah ke organ reproduksi tidak lancar. Padahal aliran darah yang baik menjadi prasyarat terjadinya ereksi.
Kadar histamin yang tinggi dalam darah dapat mempercepat ejakulasi pada pria, sementara histamin terlalu rendah menyebabkan gagal ejakulasi. Demikian pula wanita memiliki kadar histamin rendah, dia sulit mengalami orgasme. Niasin dan asam folat dapat berfungsi meningkatkan kadar histamin dalam darah, sementara kalsium dan asam amino metionin dapat menurunkan histamin. Mereka yang sering ejakulasi dini dianjurkan untuk menigkatkan konsumsi kalsium.
Selalu rutin berolahraga dan mengurangi asupan kalori adalah cara konvensional untuk mengurangi derajat obesitas. Olahraga selain bermanfaat untuk membakar lemak juga berguna untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Dengan aktif berolahraga, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang menimbulkan rasa nyaman. Oleh sebab itu, olahraga merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kembali gairah seksual yang mulai berkurang.
Suasana hati yang nyaman dan tidak stres dapat mengantar kita pada kehidupan seksual yang baik. Makan cokelat adalah salah satu kiat untuk memperbaiki mood yang lagi bete. Makan cokelat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang, rasa cokelat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak cokelat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya, dan sebagainya. Hal ini juga sering dikaitkan degan kandungan phenylehtylamine yang merupakan suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine.
Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylehtylamine juga dianggap mempunyai khasiat yang memunculkan perasaan seperti orang yang sedang jatuh cinta. Konon, Raja Montezuma di zaman dahulu selalu mabuk minuman cokelat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.
Meski demikian, makan cokelat dua kali seminggu atau minum susu cokelat setiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi seimbang sebenarnya mudah, yaitu makanlah makanan yang beraneka ragam secara moderat untuk mendapatkan khasiat kesehatan dan kebugaran tubuh.

Referensi:
Bahan kuliah Prof. Dr. Ali Khomsan, Dosen Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB.

Posted by Yunus On 06:58 No comments READ FULL POST

Untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes diperlukan manajemen menjaga level gula darah agar berada dalam kondisi normal (60-120 mg/dL). Strategi yang dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah meningkatkan gula darah tetapi memberikan rasa kenyang. Caranya adalah mengonsumsi produk pangan dengan indeks glikemik (IG) rendah dan indeks kekenyangan (IK) tinggi.
Tabel 1
INDEKS GLIKEMIK BEBERAPA BAHAN PANGAN

Jenis

IG (%)
(Glukosa = 100)
Jenis

IG (%)
(Glukosa = 100)
Bubur (Beras cokelat)
92
Kentang rebus
56
Beras ketan
88
Jagung manis
55
Kentang panggang
85
Mangga
55
Corn flake
84
Kentang crispy
54
Madu
73
Ketela rambat
54
Semangka
72
Pisang
53
Wortel
71
Bulgar rebus
48
Roti (terigu)
69
Anggur
43
Soft drink
68
Jeruk
43
Jagung (cornmeal)
68
Pear
36
Nanas
66
Apel
36
Gula pasir (sukrosa)
65
Fruktosa
23
Es krim
61
Kedelai
18
Beras putih (high amilosa)
59
Kacang tanah
14

Sumber : Foster-Powel, K. dan Miller, J.B.1995.A.J.Clim.Nutr., 62 : 871 S – 893 S

Tabel 2
INDEKS KEKENYANGAN BEBERAPA BAHAN PANGAN

Jenis

IK (%)
(Bread = 100)
Jenis

IK (%)
(Bread = 100)
Kentang rebus
323
Serealia kaya serat
156
Ikan
225
Beras
136
Jeruk
202
Serealia kaya gula
131
Apel
196
Cookles
121
Beef (daging sapi)
175
Es krim
97
Baked beans
167
Potato chips
92
Grain bread
154
Kacang
85
Popcorn
154
Cake
67

Diadaptasi dari Holt, S.1999.Food Australia, 51(31) 74-75.


PANGAN- IG RENDAH
Dalam ilmu gizi, respon gula darah setelah mengonsumsi bahan pangan berkarbohidrat dinyatakan sebagai IG. Parameter ini didefinisikan sebagai luasan di bawah kurva perubahan gula darah (respons glikemik) selama dua jam setelah mengonsumsi 50 g karbohidrat dari produk pangan yang diuji, kemudian dibandingkannya dengan luasan kurva referensi dari glukosa atau roti dari terigu halus (white bread).
Pangan dengan IG tinggi memiliki puncak respons glikemik yang tinggi sehingga luasnya pun lebih tinggi dibanding pangan dengan IG rendah. Implikasinya muncul respons hormonal (insulin) yang tinggi sebagai counterregulatory terhadap gula darah yang tinggi tersebut. Efek berikutnya, pada periode akhir dua jam setelah makan bahan pangan IG tinggi, gula darahnya lebih randah dibanding kondisi awal dan ini membangkitkan rasa lapar.
Sebaliknya, pada IG rendah, di fase akhir gula darah masih lebih tinggi dari awalnya dan ini mengurangi risiko hipoglikemia dan tidak menggugah rasa lapar.
Lebih dari 600 jenis bahan pangan telah dievaluasi nilai IG-nya. Beberapa contohnya dapat dilihat pada Tabel 1. Secara umum, pangan IG rendah dicirikan dengan kaya serat dan miskin karbohidrat sehinnga lambat untuk dicerna, misalnya, kedelai, apel, jeruk dan anggur.
Kacang tanah, meski memiliki IG rendah, kadar lemaknya cukup tinggi sehingga dapat memberi sumbangan energi yang tinggi pula. Karena itu, kacang tanah tidak ideal bagi yang kegemukan.
Pangan IG tinggi kebanyakan memiliki kandungan karbohidrat, pati dan atau glukosa tinggi, kadar serat rendah, lewat matang (oveeripened) pada buah-buahan, lewat masak (overcooked) pada makanan, dan bertekstur halus.

PANGAN-IK TINGGI
Prinsip penentuan IK adalah mengukur respons kekenyangan setelah dua jam makan bahan pangan yang diuji dan membandingkannya dengan respons kekenyangan dari white bread (diberi skor 100) sebagai pangan referensi.
Kebanyakan pangan yang mengenyangkan mengandung karbohidrat atau protein tinggi dan sebagian besar kaya serat dan air, misalkan kentang rebus, ikan, jeruk dan apel. Karena kadar lemaknya rendah, pangan tersebut memiliki kandungan energi yang rendah pula. Untuk menyediakan 240 kalori diperlukan jumlah bahan pangan yang lebih banyak. Hal ini mengisi perut lebih banyak pula.
Dari tabel tersebut juga terdapat kecenderungan, pangan IK tinggi memiliki IG yang rendah sehingga laju pencernaan dan absorpsinya yang lambat akan memperpanjang stimulasi reseptor di dalam usus. Hal ini akan dapat memberikan perasaan kenyang.
Dari beberapa bahan pangan, kentang rebus menduduki papan atas dalam IK (323 persen) dan IG rendah (56 persen). Demikian halnya dengan jeruk, apel dan produk kedelai. Produk pangan ini dapat digunakan sebagai pilihan utama diet bagi penderita kegemukan dan diabetes. Selanjutnya jangan banyak mengonsumsi kentang panggang, nasi pulen, dan bubur beras, karena bentuk olahan ini ternyata memiliki IG tinggi.
Posted by Yunus On 06:55 No comments READ FULL POST

Saturday 4 August 2012


Gagal batu ginjal termasuk salah satu jenis penyakit yang ditakuti lantaran menimbulkan nyeri yang luar biasa pada saat kambuh. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang terkena batu ginjal, diantaranya faktor umur, jenis kelamin, keturunan, dan adanya kelainan metabolisme. Selain itu, makanan yang tak bergizi seimbang juga membuka peluang terbentuknya batu ginjal. Konsumsi makanan yang mengandung purin (hati, usus, otak, dan udang) yang berlebih dapat mengakibatkan tingginya asam urat dalam air kemih. Begitu pula mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan asam oksalat yang berlebihan.
Berdasarkan hasil penelitian medis, diketahui bahwa di antara pasien batu ginjal terbanyak adalah penderita batu ginjal kalsium (70 – 76 persen). Ternyata laki-laki lebih banyak menderita dengan perbandingan 3 : 1 dibandingkan dengan wanita.
Berikut diet yang dapat dilakukan untuk menangkal batu ginjal :

a.      Batasi konsumsi kalsium
Makin tinggi kalsium yang dikonsumsi maka akan semakin tinggi pula eksresinya sekaligus dapat meningkatkan pembentukan kristalisasi garam kapur. Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam darah normal namum eksresi dalam air kemih dapat mencapai 200 – 350 mg per hari. Membatasi konsumsi masukan kalsium berarti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim dan sayur kol. Bayam, ikan kering, cokelat dan kerang adalah contoh makanan yang mengandung kalsium sedang.

b.     Kurangi asupan oksalat
Oksalat pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal dari dalamng kita tubuh (endogen), dari makanan yang kita makan serta dari hasil metabolisme vitamin C. Sekalipun dari makanan porsinya hanya 10 persen, namun angka ini sudah cukup menuntut kewaspadaan kita untuk tidak asal santap saja makanan yang kaya oksalat.
Bagi pasien batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat), dianjurkan diet rendah oksalat sekitar 40 – 50 mg per hari. Selain itu, dianjurkan mengkonsumsi vitamin C tidak lebih dari 1 gr per hari, karena terbukti dapat mendorong terbentuknya oksalat dalam tubuh. Akan tetapi, kita tidak boleh kekurangan vitamin B6 karena dapat memicu peningkatan produksi oksalat dalam tubuh.

c.      Mengurangi protein hewani
Protein hewani ternyata disebut sebagai hal yang paling besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terbentuknya batu. Sebab, protein tersebut dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat dalam air kemih, yang kemudian diikuti dengan menurunnya pH urine dan pembuangan sitrat. Risiko akibat makan dengan menu protein hewani yang berlebihan pada saat bersamaan kita mangkonsumsi dalam jumlah tinggi lemak dan garam. Selain itu, kita kurang dalam menyantap makanan berserat tinggi yang mengandung magnesium, fosfat dan vitamin B6. Bagi penderita batu kalsium dianjurkan mengkonsumsi tidak lebih dari 1,5 – 1,8 protein per kg berat badan per hari. Begitu pula bagi penderita batu asam urat dianjurkan mengurangi konsumsi protein hewani.

d.     Membatasi garam
Ada terdapat hubungan antara garam  dan pembentukan batu ginjal berdasarkan kadar eksresi garam dalam air kemih. Hal ini disebabkan terjadi peningkatan volume ekstraseluler kemudian menghambat re-absorpsi tubulus ginjal terhadap kalsium. Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25 – 30 mg kalsium dalam urine. Dampak buruk lain akibat konsumsi garam yang berlebihan adalah menurunnya kadar keluaran sitrat. Sehingga dianjurkan terutama terhadap penderita batu kalsium dan urat, untuk tidak memakan garam tidak lebih dari 6 gr garam dapur per hari.

e.      Perbanyak minum air
Makin kurang seseorang minum air (terutama air putih), makin kurang pula air kemih yang terbentuk. Keadaan ini akan menyebabkan derajat kejenuhan zat-zat makin tinggi dan akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu. Jumlah yang dianjurkan adalah sejumlah yang dapat menghasilkan minimal 2 liter air per 24 jam. Umumnya untuk ini diperlukan sedikitnya minum 2-3 liter per hari dan terbagi rata dalam sehari. Umumnya 35 persen batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per harinya. Semua jenis minuman pada dasarnya diperbolehkan, kecuali susu, teh dan lainnya yang dapat menyebabkan eksresi oksalat tinggi. Yang paling bagus adalah minum air sebanyak-banyaknya.

Semoga informasi ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kita untuk selalu menjalankan pola hidup sehat dan menjaga keseimbangan ginjal kita, khususnya bagi penderita batu ginjal untuk senantiasa memperbaiki asupan diet makanan sehari-hari.!
Posted by Yunus On 07:43 No comments READ FULL POST

 Di usia remaja merupakan masa yang penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa. Gizi seimbang pada masa ini sangat menentukan kematangan mereka di masa depan. Seperti halnya pada remaja perempuan harus memperhatikan asupan makanan karena akan menjadi calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus yang lebih baik.
Masa remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi dimasa ini, aktifitas fisik remaja umumnya lebih banyak. Semua itu tentu akan menguras energi yang berujung pada keharusan menyesuaikannya dengan asupan zat gizi yang seimbang.

A.   Permasalahan Gizi pada Usia Remaja
Usia 10 – 15 tahun dikenal dengan masa pertumbuhan cepat (growth spurt), merupakan tahapan pertama dari serangkaian perubahan menuju kematangan fisik dan seksual. Selain itu, pasa usia ini ciri-ciri seks sekunder akan semakin tampak, seperti perubahan fisik, tercapainya kematangan fertilitas,  perubahan suara pada laki-laki. Secara alamiah anak perempuan lebih cepat mengalami pubertas daripada anak laki-laki. Remaja perempuan biasanya pada usia 8 – 13 tahun, sedangkan remaja laki-laki pada usia 10 – 15 tahun. Perbedaan lamanya proses pertumbuhan cepat antara anak perempuan dan laki-laki tersebut membuat tinggi badan anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Di atas usia 15 tahun, derajat pertumbuhan badan akan mulai berkurang kemudian berhenti di usia 18 tahun, lalu remaja memasuki usia dewasa.
Masalah anemia pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama pada remaja perempuan. Ini terkait dengan masih tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia. Remaja perempuan yang mengalami kekurangan darah perlu dilakukan tindakan seperti pemberian suplemen zat besi. Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, terutama infeksi. Tingkat kebugaran akan menurun sehingga akan cepat lelah saat beraktifitas. Daya konsentrasi juga akan menjadi berkurang dan bisa menyebabkan pertumbuhan anak tidak mencapai tinggi badan yang optimal.
Disamping itu, seiring dengan meningkatnya aktifitas fisik, remaja terutama laki-laki umumnya mempunyai nafsu makan lebih besar sehingga sering mencari makanan tambahan, misalnya jajan diluar waktu makan. Para remaja umumnya lebih menyukai makanan yang padat energi yakni manis dan berlemak. Bila makanan ini terus dan sering dikonsumsi tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik, maka akan menyebabkan kegemukan dan beresiko menderita penyakit degeneratif yang sifatnya berkepanjangan, seperti stroke, jantung koroner, diabetes, dan hipertensi.

B.   Kebutuhan zat gizi

Kecukupan Energi
Kecukupan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan (BB)-nya. Pada remaja perempuan usia 10 – 12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 50 – 60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13 – 18 tahun sebesar 40 – 50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10 – 12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 55 – 60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13 – 18 tahun sebesar 45 – 55 kkal/kg BB/hari.

Kecukupan protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh-kembang berlangsung cepat. Bila asupan energi terbatas/kurang, protein akan digunakan sebagai energi. Kebutuhan protein untuk remaja laki-laki di usia 10 – 12 tahun sebesar 40 g/hari; usia 13 – 15 tahun sebesar 60 g/hari; usia 16 – 18 tahun sebesar 65 g/hari. Sedangkan kebutuhan protein untuk remaja perempuan 10 – 12 tahun sebesar 50 g/hari; usia 13 – 15 tahun 57 g/hari; usia 16 – 18 tahun 50 g/hari. Sumber protein hewani terdapat dalam telur ikan, daging, unggas, susu dan hasil olahannya, sedangkan sumber protein nabati pada kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan susu kedelai.

Kebutuhan vitamin dan mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Khusus untuk remaja perempuan, perlu diperhatikan asupan zat besi dan folat, vitamin A, c dan berbagai vitamin B, agar terhindar dari anemia dan masalah gizi lain. Sementara kebutuhan air di usia remaja sama dengan dewasa, yaitu minimal 2 liter per hari.

C.  Prinsip Gizi Seimbang pada Remaja

Makan makanan yang beraneka ragam
Pada usia ini, remaja harus membiasakan menyukai makanan yang beraneka ragam. Remaja perlu diperkenalkan jenis maupun rasa dari berbagai makanan. Seperti halnya karbohidrat tidak hanya nasi, akan tetapi bisa juga semangkuk mi, ubi jalar goreng dan rebus, serta olahan kentang.

Biasakan pola hidup bersih
Kebiasaan hidup bersih pada remaja harus ditanamkan sejak kecil, terutama mengenai cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan mulut dan gigi, menutup makanan, memilih jajanan makanan dan minuman yang aman, bergizi, tidak banyak lemak dan tidak terlalu manis.
Untuk hidup sehat sebaiknya remaja tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Semua itu akan berpengaruh pada pola makan, perkembangan kognitif, psikologi dan tentu akan merugikan kesehatan.

Aktifitas fisik
Aktifitas fisik sangat diperlukan untuk menjaga berat badan ideal dan kebugaran tubuh. Untuk itu remaja disarankan melakukan aktifitas fisik yang bermanfaat dan menyehatkan yakni aktifitas yang membuat berkeringat meski tidak sedang berolah raga, seperti membantu orang tua membersihkan rumah, menyapu halaman, dan membersihkan tempat tidur. Olah raga yang menyehatkan untuk para remaja bisa dengan bola kaki, bola basket, bola voly, bulu tangkis, bersepeda, jogging, dan skipping.
Penting diperhatikan bahwa pola makan harus disesuaikan dengan aktifitas anak. Bagi anak yang aktif karena aktifitas fisik yang tinggi banyak menguras energi dan zat gizi. Sehingga perlu diimbangi dengan istirahat yang cukup seperti tidur dalam 8 jam/hari.

Pantau berat badan ideal
Berat badan ideal pada remaja dapat dipantau dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) seperti pada tabel berikut :


TABEL IMT
REMAJA PEREMPUAN USIA 10 – 19 TAHUN
No
Usia
(tahun)
Sangat kurus
(kurang dari)
Kurus
Normal
Gemuk
Sangat gemuk
(lebih dari)
1
10
12,4
12,4 – 13,4
13,4 – 18,9
19,0 – 22,6
22,6
2
11
12,7
12,7 – 13,9
14,0 – 19,8
19,9 – 23,7
23,7
3
12
13,2
13,2 – 14,3
14,4 – 20,7
20,8 – 25,0
25,0
4
13
13,6
13,6 – 14,9
15,0 – 21,7
21,8 – 26,2
26,2
5
14
14,0
14,0 – 15,3
15,4 – 22,6
22,7 – 27,3
27,3
6
15
14,4
14,4 – 15,8
15,9 – 23,4
23,5 – 28,2
28,2
7
16
14,6
14,6 – 16,1
16,2 – 24,0
24,1 – 28,9
28,9
8
17
14,7
14,7 – 16,3
16,4 – 24,7
24,5 – 29,3
29,3
9
18
14,7
14,7 – 16,3
16,4 – 24,7
24,8 – 29,5
29,5
10
19
14,7
14,7 – 16,4
16,5 – 24,9
25,0 – 29,7
29,7


TABEL IMT
REMAJA LAKI-LAKI USIA 10 – 19 TAHUN
No
Usia
(tahun)
Sangat kurus
(kurang dari)
Kurus
Normal
Gemuk
Sangat gemuk
(lebih dari)
1
10
12,8
12,8 – 13,7
13,8 – 18,4
18 ,5– 21,4
21,4
2
11
13,1
13,1 – 14,1
14,2 – 19,1
19,2 – 22,4
22,4
3
12
13,4
13,4 – 14,4
14,5 – 19,9
20,0 – 23,6
23,6
4
13
13,8
13,8 – 14,9
15,0 – 20,8
20,9 – 24,8
24,8
5
14
14,3
14,3 – 15,5
15,6 – 21,8
21,9 – 25,9
25,9
6
15
14,7
14,7 – 16,0
16,1 – 22,7
22,8 – 27,0
27,0
7
16
15,1
15,1 – 16,5
16,6 – 23,5
23,6 – 27,9
27,9
8
17
15,4
15,4 – 16,9
17,0 – 24,3
24,4 – 28,6
28,6
9
18
15,7
15,7 – 17,3
17,4 – 24,9
25,0 – 29,2
29,2
10
19
15,9
15,9 – 17,5
17,6 – 25,4
25,5 – 29,7
29,7


Bahan Referensi :

World bank. Respotioning Nutrition as Cantral to Development : A Strategy for Large-Scale Action. Washington DC : World Bank, 2006

Hardiansyah, Tambunan V. Angka kecukupan energi, protein, lemak dan serat makanan. Dalam : Soekirman, Seta AK, Pribadi N, Martianto D., Ariani M., Prosiding Angka Kecukupan Gizi, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII;17-19 Mei 2004; Jakarta;2004
Posted by Yunus On 07:28 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About