Monday 13 August 2012


Untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes diperlukan manajemen menjaga level gula darah agar berada dalam kondisi normal (60-120 mg/dL). Strategi yang dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah meningkatkan gula darah tetapi memberikan rasa kenyang. Caranya adalah mengonsumsi produk pangan dengan indeks glikemik (IG) rendah dan indeks kekenyangan (IK) tinggi.
Tabel 1
INDEKS GLIKEMIK BEBERAPA BAHAN PANGAN

Jenis

IG (%)
(Glukosa = 100)
Jenis

IG (%)
(Glukosa = 100)
Bubur (Beras cokelat)
92
Kentang rebus
56
Beras ketan
88
Jagung manis
55
Kentang panggang
85
Mangga
55
Corn flake
84
Kentang crispy
54
Madu
73
Ketela rambat
54
Semangka
72
Pisang
53
Wortel
71
Bulgar rebus
48
Roti (terigu)
69
Anggur
43
Soft drink
68
Jeruk
43
Jagung (cornmeal)
68
Pear
36
Nanas
66
Apel
36
Gula pasir (sukrosa)
65
Fruktosa
23
Es krim
61
Kedelai
18
Beras putih (high amilosa)
59
Kacang tanah
14

Sumber : Foster-Powel, K. dan Miller, J.B.1995.A.J.Clim.Nutr., 62 : 871 S – 893 S

Tabel 2
INDEKS KEKENYANGAN BEBERAPA BAHAN PANGAN

Jenis

IK (%)
(Bread = 100)
Jenis

IK (%)
(Bread = 100)
Kentang rebus
323
Serealia kaya serat
156
Ikan
225
Beras
136
Jeruk
202
Serealia kaya gula
131
Apel
196
Cookles
121
Beef (daging sapi)
175
Es krim
97
Baked beans
167
Potato chips
92
Grain bread
154
Kacang
85
Popcorn
154
Cake
67

Diadaptasi dari Holt, S.1999.Food Australia, 51(31) 74-75.


PANGAN- IG RENDAH
Dalam ilmu gizi, respon gula darah setelah mengonsumsi bahan pangan berkarbohidrat dinyatakan sebagai IG. Parameter ini didefinisikan sebagai luasan di bawah kurva perubahan gula darah (respons glikemik) selama dua jam setelah mengonsumsi 50 g karbohidrat dari produk pangan yang diuji, kemudian dibandingkannya dengan luasan kurva referensi dari glukosa atau roti dari terigu halus (white bread).
Pangan dengan IG tinggi memiliki puncak respons glikemik yang tinggi sehingga luasnya pun lebih tinggi dibanding pangan dengan IG rendah. Implikasinya muncul respons hormonal (insulin) yang tinggi sebagai counterregulatory terhadap gula darah yang tinggi tersebut. Efek berikutnya, pada periode akhir dua jam setelah makan bahan pangan IG tinggi, gula darahnya lebih randah dibanding kondisi awal dan ini membangkitkan rasa lapar.
Sebaliknya, pada IG rendah, di fase akhir gula darah masih lebih tinggi dari awalnya dan ini mengurangi risiko hipoglikemia dan tidak menggugah rasa lapar.
Lebih dari 600 jenis bahan pangan telah dievaluasi nilai IG-nya. Beberapa contohnya dapat dilihat pada Tabel 1. Secara umum, pangan IG rendah dicirikan dengan kaya serat dan miskin karbohidrat sehinnga lambat untuk dicerna, misalnya, kedelai, apel, jeruk dan anggur.
Kacang tanah, meski memiliki IG rendah, kadar lemaknya cukup tinggi sehingga dapat memberi sumbangan energi yang tinggi pula. Karena itu, kacang tanah tidak ideal bagi yang kegemukan.
Pangan IG tinggi kebanyakan memiliki kandungan karbohidrat, pati dan atau glukosa tinggi, kadar serat rendah, lewat matang (oveeripened) pada buah-buahan, lewat masak (overcooked) pada makanan, dan bertekstur halus.

PANGAN-IK TINGGI
Prinsip penentuan IK adalah mengukur respons kekenyangan setelah dua jam makan bahan pangan yang diuji dan membandingkannya dengan respons kekenyangan dari white bread (diberi skor 100) sebagai pangan referensi.
Kebanyakan pangan yang mengenyangkan mengandung karbohidrat atau protein tinggi dan sebagian besar kaya serat dan air, misalkan kentang rebus, ikan, jeruk dan apel. Karena kadar lemaknya rendah, pangan tersebut memiliki kandungan energi yang rendah pula. Untuk menyediakan 240 kalori diperlukan jumlah bahan pangan yang lebih banyak. Hal ini mengisi perut lebih banyak pula.
Dari tabel tersebut juga terdapat kecenderungan, pangan IK tinggi memiliki IG yang rendah sehingga laju pencernaan dan absorpsinya yang lambat akan memperpanjang stimulasi reseptor di dalam usus. Hal ini akan dapat memberikan perasaan kenyang.
Dari beberapa bahan pangan, kentang rebus menduduki papan atas dalam IK (323 persen) dan IG rendah (56 persen). Demikian halnya dengan jeruk, apel dan produk kedelai. Produk pangan ini dapat digunakan sebagai pilihan utama diet bagi penderita kegemukan dan diabetes. Selanjutnya jangan banyak mengonsumsi kentang panggang, nasi pulen, dan bubur beras, karena bentuk olahan ini ternyata memiliki IG tinggi.
Posted by Yunus On 06:55 No comments

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About