Tuesday 4 December 2012


PERAN ILMU KOMUNIKASI DALAM PROFESI AHLI GIZI



Oleh: YUNUS


1.      Pengertian dan Ruang Lingkup Komunikasi

Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin “communicatus” yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Komunikasi adalah proses penyampaian infirmasi, gagasan, emosi, keahlianm dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain (Barelson dan Steiner,1964). Jadi pada dasarnya komunikasi adalah suatu proses, artinya proses dari serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan dan berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Di samping itu, komunikasi sebagai suatu upaya yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan dan menuntu adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat.
Dalam mencapai tujuan komunikasi dibutuhkan komponen yang saling berkaitan dan harus terpenuhi. Komponen tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Komunikator : orang atau lembaga yang menyampaikan pesan
b.      Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti
c.       Komunikan : orang yang menerima pesan
d.      Media : sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan
e.       Feedback : dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan
Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan interpersonal; peranan informasi; dan peranan memutuskan.
Peranan interpersonal seorang manajer meliputi tiga hal:
a.       Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakuan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpim berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dll.
b.      Peranan pemimpin. Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinannya secara efektif, maka ia harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.
c.       Peranan penghubung. Dalam peranan sebaga penghubung, seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.
Peranan informasi dalam organisasi, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasi meliputi peranan-peranan sebagai berikut:
a.       Melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai ertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontak pribadinya yang selalu dibinanya.
b.      Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemudian disebarkan kepada bawahannya.
c.       Sebagai juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam perananya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi. Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya. Kepada khalayak di luar organisasinya ia memberikan informasi dalam rangka pengembangan organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai dengan peratruran sebagaimana harusnya.
Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini:
a.       Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang iawasinya sendiri atau didelegasikannya kepad bawahannya.
b.      Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb.
Peranan penentu sumber.
c.       Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan.
d.      Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikran tunggal.

2.      Peran komunikasi dalam perubahan perilaku hidup sehat
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku sasaran dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. Tujuan utama dari komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku yang sehat. Selanjutnya dengan perilaku yang lebih sehat diharapkan akan berpengaruh terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Komunikasi kesehatan secara prinsip dapat dilakukan komunikasi persuasif dengan tahapan menyampaikan pesan seperti pada komunikasi informatis tetapi dengan tujuan untuk mengajak komunikan untuk bertindak sesuai dengan isi pesan. Komunikan senantiasa diberi pandangan baru lalu diajak untuk meneliti kembali kerangka acuan tindakan dan pola perilakunya selama ini, kemudian dipengaruhi untuk merubah kerangka acuan tindakan dan pola perilakunya sesuai dengan yang kehendaki komunikator (Notoatmodjo, 2003).
 
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Claude E. Shannon danWarren Weaver dalam Mathematical Theory of Communication, bahwa efektifitaskomunikasi dapat dihitung dan diukur secara matematis (akurasi transmisi pesan, ketepatan pesan terhadap makna, dan efektifitas pesan dalam mempengaruhitindakan), sehingga komunikasi dapat dipakai sebagai alat kontrol. Karena pesankomunikasi dapat didesain dan diukur efektifitasnya, maka dalam perspektif  propaganda komunikasi bisa digunakan sebagai alat manipulasi. Komunikasidapat mempengaruhi pola
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan nasional, serta merupakan sebuah proses komprehensif dbidang sosial, politik, ekonomi dan budaya. Tidak hanya mencakup upaya peningkatan kemampuan dan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan saja, tetapi juga upaya yang bertujuan merubah dan mengkondisikan lingkungan menjadi tempat tinggal yang ideal menopang kehidupan dalam perspektif kesehatan, meningkatkan peran serta masyarakat dalam hal kesehatan, berorientasi pada sistem pelayanan, pembiayaan kesehatan dan memperluas kemitraan.

3.      Peran komunikasi dalam profesi ahli gizi
Dalam peningkatan kemampuan setiap orang atau keluarga untuk mendapatkan asupan gizi seimbang dalam mewujudkan hidup sehat yang diperlukan adalah hierarki profesional dan jaringan pelayanan masyarakat dan keluarga untuk mewujudkan maksud di atas. Dengan menggunakan Puskesmas, Posyandu, dan PKK sebagai penggerak tumbuhnya jaringan pelayanan gizi masyarakat maka diadakan suatu forum yang dapat mendukung usaha pelayanan profesional dan masyarakat. Berkaitan dengan posyandu, dalam hierarki pelayanan kesehatan posyandu adalah jembatan upaya-upaya pelayanan profesional dan pelayanan non-profesional yang dapat dikembangkan oleh masyarakat dan keluarga.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa posyandu merupakan salah satu bentuk operasional sosialisasi pentingnya gizi seimbang pada masyarakat secara langsung. Karena itu, diperlukan suatu pendekatan yang kekuatannya terletak pada pelayanan kesehatan dasar dan kerja sama lintas sektor. Peran serta masyarakat ini diperoleh melalui rekayasa masyarakat, dapat dilakukan melalui komunikasi, informasi, dan motivasi serta upaya penggerak masyarakat. Hal tersebut dilakukan berbagai cara berdasarkan kondisi dan situasi masyarakat setempat. Dengan demikian, posyandu merupakan forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalahnya alih melalui teknologi. Sasaran posyandu adalah terutama masyarakat desa dengan tujuan memperkenalkan inovasi kesehatan dan teknologi kesehatan. Oleh karena, masih banyaknya jumlah penduduk yang tinggal dipedesaan, komunikasi dengan masyarakat desa lebih diutamakan karena komunikasi dengan masyarakat desa merupakan bagian dari komunikasi dengan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat pedesaan tentang pemantauan status gizi balita, pemeriksaan rutin ibu hamil, pemberian imunisasi, dan dua unsur penting yang perlu dicatat, yakni komunikasi yang sering merupakan hal-hal baru (inovasi) bagi penduduk desa, adanya latar belakang sosial budaya yang sering berbeda antara pembuat konsep isi pesan ataupun pembawa pesan (komunikator) dengan penduduk pedesaan. Kedua faktor tersebut masing-masing menunjukkan situasi komunikasi inovasi, yaitu bagaimana suatu inovasi disebarluaskan kepada masyarakat. Posyandu adalah medium dan organisasi sebagai sumber pesan-pesan kesehatan penting untuk diteliti, terutama untuk melihat peranannya dalam meningkatkan partisipasi masyakarat dalam program kesehatan. Sehingga posyandu perlu ditunjang oleh adanya suatu kegiatan komunikasi yang bekerja secara aktif dalam menyebar luaskan pesan-pesan kesehatan dalam masyarakat. Kegiatan komunikasi pada pokoknya adalah menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman tentang infomasi yang disampaikan itu. Informasi yang disampaikan oleh provider dan kader perlu dipahami oleh pihak penerima atau masyarakat sehingga apa yang dimaksud oleh posyandu, yaitu penyuluhan kesehatan, diterima dan dilaksanakan dengan baik.

Dalam pemberian sosialisasi gizi harus juga memperhatikan kondisi demografi masyarakat setempat melalui wawancara, observasi dan diskusi kelompok terarah. Sehingga dengan begitu kita sebagai ahli gizi dapat mengetahui program gizi yang sesuai dengan kebutuhan dan makanan pokok masyarakat. Dengan adanya komunikasi dua arah antara masyarakat dan petugas kesehatan tersebut sasaran program akan tepat sesuai dengan target yang diharapkan. Posyandu menetapkan programnya yaitu pembangunan kesehatan masyarakat desa. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, maka langkah pertama yang ditempuh adalah memberi penjelasan masyarakat tentang berbagai kegiatan posyandu. Dengan penjelasan yang diberikan oleh posyandu maka akan tercipta interaksi antara pemberi pelayanan kesehatan dan masyarakat sebagai penerima pesan-pesan kesehatan. Dengan demikian, peran komunikasi sangat penting untuk berperan dalam menciptakan partisipasi masyarakat.
Partisipasi dan komunikasi hanya dapat dicapai apabila sistem nilai, sistem sosial budaya dan struktur sosial masyarakat dimanfaatkan. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan dengan mengajak para pemuka masyarakat terlebih dahulu. Yang termasuk pemuka masyarakat adalah pemimpin formal dan informal. Pemuka masyarakat sangat efektif, terutama pemimpin informal karena ia mengenal masyarakat dan oleh masyarakat setempat dianggap sebagai tokoh atau pemimpin yang mengetahui banyak masalah-masalah sosial dan kemasyaraktan. Strategi posyandu adalah memanfaatkan pemuka masyarakat di samping organisasi sosial sebagai saluran komunikasi. Lembaga-lembaga sosial seperti. Lembaga Musyawarah Desa (LMD/Tuha Empat dan Tuha Delapan) Lembaga Masyarakat Desa, Badan Perwakilan Desa (BPD), dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta saluran-saluran komunikasi interpersonal telah digunakan sebagai saluran komunikasi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, terhadan program gizi dan kesehatan.









Referensi :

Fikse, John (1999). Introduction to Communication Study. 2nd Edition. Guernsey Press Co Ltd. London.

Notoatmodjo, Soekidjo (2003). Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Dua. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

www.scribd.com/doc/Peran-Komunikasi-dalam-Perubahan-Perilaku. diupdate pada tanggal  08 September 2009.


PERAN



Posted by Yunus On 22:13 No comments READ FULL POST

Monday 13 August 2012


Kehidupan seks yang memuaskan tergantung pada kondisi kesehatan seseorang. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, orang perlu mendapatkan asupan gizi yang berkualitas, rutin melakukan olah raga, dan istirahat cukup. Suasana hati yang nyaman dan tidak stres dapat membawa kita pada kehidupan yang baik. Nafsu seks akan segera padam apabila di tengah suasana yang menggairahkan tiba-tiba pasangan kita mengingatkan bahwa rekening listrik dan telepon belum dibayar.
Dalam banyak hal, fungsi seks dipengaruhi oleh glandula endoktrin yang menhasilkan hormon reproduksi. Untuk menghasilkan hormon tersebut diperlukan gizi. Fungsi seks dan reproduksi akan berjalan baik bila kita dapat memenuhi kecukupan vitamin B, asam pantotenat, niasin, vitamin E, dan zinc. Apabila asupan gizi tersebut kurang, akan muncul gangguan seperti tidak berkembangnya organ seks, menopause yang terlalu dini, dan impotensi.

Berikut Angka Kecukupan Gizi untuk aktifitas seks :

Gizi
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan
Sumber
Zinc
Kalsium
Magnesium 

Niasin

Asam folat
Vitamin A
Vitamin B

Vitamin C

Vitamin E
15 mg
800 mg
300-350 mg

13-18 mg

400 µg
800-1.000 µg RE
3 µg

60 mg

8-10 mg
Daging, hati, telur, seafood
Susu, mentega, ikan teri
Kacang-kacangan, sereal, seafood, sayuran hijau
Daging unggas, ikan, kacang-kacangan
Sayuran hijau (bayam, brokoli)
Hati, susu, kuning telur, keju
Daging unggas, telur, ikan, kacang tanah, kedelai
Jeruk, mangga muda, jambu biji, tomat
Mentega, susu, minyak kedelai, kecambah

Testis pada pria menghasilkan testosteron dan sperma. Testosteron ini berperan penting dalam merangsang nafsu seks. Vitamin A, C, E, dan asam folat bersama-sama testosteron menghasilkan sperma. Sperma diketahui mengandung kalsium, magnesium, zinc, sulfur, vitamin B12, dan vitamin C. Kekurangan vitamin E menyebabkan degenerasi organ reproduksi. Konsumsi zinc yang tidak mencukupi akan menyebabkan sperma kurang lincah dan infertil.
Glandula seks pada wanita, yakni indung telur (ovarium), menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memerlukan vitamin B, asam folat, niasin, vitamin E dan zinc. Gangguan produksi estrogen menyebabkan keterlambatan dewasa kelamin dan tidak berkembangnya organ reproduksi, termasuk buah dada.
Hormon-hormon seks sebenarnya juga memerlukan kolesterol. Oleh karena itu, konsumsi kolesterol perlu, tetapi jangan berlebihan. Sepanjang kita cukup mengkonsumsi vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, magnesium, dan zinc, kolesterol dapat dimetabolismekan oleh tubuh dengan baik. Infertilitas dapat terjadi pada pria maupun wanita dan hal ini sering disebabkan oleh defisiensi zinc.
Impotensi berkaitan erat dengan rendahnya konsumsi magnesium, zinc, dan vitamin B6, disamping faktor lain seperti diabetes, konsumsi narkoba, alkohol, dan tekanan emosional. Kemungkinan penderita diabetes terganggu kehidupan seksualnya karena aliran darah ke organ reproduksi tidak lancar. Padahal aliran darah yang baik menjadi prasyarat terjadinya ereksi.
Kadar histamin yang tinggi dalam darah dapat mempercepat ejakulasi pada pria, sementara histamin terlalu rendah menyebabkan gagal ejakulasi. Demikian pula wanita memiliki kadar histamin rendah, dia sulit mengalami orgasme. Niasin dan asam folat dapat berfungsi meningkatkan kadar histamin dalam darah, sementara kalsium dan asam amino metionin dapat menurunkan histamin. Mereka yang sering ejakulasi dini dianjurkan untuk menigkatkan konsumsi kalsium.
Selalu rutin berolahraga dan mengurangi asupan kalori adalah cara konvensional untuk mengurangi derajat obesitas. Olahraga selain bermanfaat untuk membakar lemak juga berguna untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Dengan aktif berolahraga, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang menimbulkan rasa nyaman. Oleh sebab itu, olahraga merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kembali gairah seksual yang mulai berkurang.
Suasana hati yang nyaman dan tidak stres dapat mengantar kita pada kehidupan seksual yang baik. Makan cokelat adalah salah satu kiat untuk memperbaiki mood yang lagi bete. Makan cokelat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang, rasa cokelat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak cokelat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya, dan sebagainya. Hal ini juga sering dikaitkan degan kandungan phenylehtylamine yang merupakan suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine.
Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylehtylamine juga dianggap mempunyai khasiat yang memunculkan perasaan seperti orang yang sedang jatuh cinta. Konon, Raja Montezuma di zaman dahulu selalu mabuk minuman cokelat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.
Meski demikian, makan cokelat dua kali seminggu atau minum susu cokelat setiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi seimbang sebenarnya mudah, yaitu makanlah makanan yang beraneka ragam secara moderat untuk mendapatkan khasiat kesehatan dan kebugaran tubuh.

Referensi:
Bahan kuliah Prof. Dr. Ali Khomsan, Dosen Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB.

Posted by Yunus On 06:58 No comments READ FULL POST

Untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes diperlukan manajemen menjaga level gula darah agar berada dalam kondisi normal (60-120 mg/dL). Strategi yang dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah meningkatkan gula darah tetapi memberikan rasa kenyang. Caranya adalah mengonsumsi produk pangan dengan indeks glikemik (IG) rendah dan indeks kekenyangan (IK) tinggi.
Tabel 1
INDEKS GLIKEMIK BEBERAPA BAHAN PANGAN

Jenis

IG (%)
(Glukosa = 100)
Jenis

IG (%)
(Glukosa = 100)
Bubur (Beras cokelat)
92
Kentang rebus
56
Beras ketan
88
Jagung manis
55
Kentang panggang
85
Mangga
55
Corn flake
84
Kentang crispy
54
Madu
73
Ketela rambat
54
Semangka
72
Pisang
53
Wortel
71
Bulgar rebus
48
Roti (terigu)
69
Anggur
43
Soft drink
68
Jeruk
43
Jagung (cornmeal)
68
Pear
36
Nanas
66
Apel
36
Gula pasir (sukrosa)
65
Fruktosa
23
Es krim
61
Kedelai
18
Beras putih (high amilosa)
59
Kacang tanah
14

Sumber : Foster-Powel, K. dan Miller, J.B.1995.A.J.Clim.Nutr., 62 : 871 S – 893 S

Tabel 2
INDEKS KEKENYANGAN BEBERAPA BAHAN PANGAN

Jenis

IK (%)
(Bread = 100)
Jenis

IK (%)
(Bread = 100)
Kentang rebus
323
Serealia kaya serat
156
Ikan
225
Beras
136
Jeruk
202
Serealia kaya gula
131
Apel
196
Cookles
121
Beef (daging sapi)
175
Es krim
97
Baked beans
167
Potato chips
92
Grain bread
154
Kacang
85
Popcorn
154
Cake
67

Diadaptasi dari Holt, S.1999.Food Australia, 51(31) 74-75.


PANGAN- IG RENDAH
Dalam ilmu gizi, respon gula darah setelah mengonsumsi bahan pangan berkarbohidrat dinyatakan sebagai IG. Parameter ini didefinisikan sebagai luasan di bawah kurva perubahan gula darah (respons glikemik) selama dua jam setelah mengonsumsi 50 g karbohidrat dari produk pangan yang diuji, kemudian dibandingkannya dengan luasan kurva referensi dari glukosa atau roti dari terigu halus (white bread).
Pangan dengan IG tinggi memiliki puncak respons glikemik yang tinggi sehingga luasnya pun lebih tinggi dibanding pangan dengan IG rendah. Implikasinya muncul respons hormonal (insulin) yang tinggi sebagai counterregulatory terhadap gula darah yang tinggi tersebut. Efek berikutnya, pada periode akhir dua jam setelah makan bahan pangan IG tinggi, gula darahnya lebih randah dibanding kondisi awal dan ini membangkitkan rasa lapar.
Sebaliknya, pada IG rendah, di fase akhir gula darah masih lebih tinggi dari awalnya dan ini mengurangi risiko hipoglikemia dan tidak menggugah rasa lapar.
Lebih dari 600 jenis bahan pangan telah dievaluasi nilai IG-nya. Beberapa contohnya dapat dilihat pada Tabel 1. Secara umum, pangan IG rendah dicirikan dengan kaya serat dan miskin karbohidrat sehinnga lambat untuk dicerna, misalnya, kedelai, apel, jeruk dan anggur.
Kacang tanah, meski memiliki IG rendah, kadar lemaknya cukup tinggi sehingga dapat memberi sumbangan energi yang tinggi pula. Karena itu, kacang tanah tidak ideal bagi yang kegemukan.
Pangan IG tinggi kebanyakan memiliki kandungan karbohidrat, pati dan atau glukosa tinggi, kadar serat rendah, lewat matang (oveeripened) pada buah-buahan, lewat masak (overcooked) pada makanan, dan bertekstur halus.

PANGAN-IK TINGGI
Prinsip penentuan IK adalah mengukur respons kekenyangan setelah dua jam makan bahan pangan yang diuji dan membandingkannya dengan respons kekenyangan dari white bread (diberi skor 100) sebagai pangan referensi.
Kebanyakan pangan yang mengenyangkan mengandung karbohidrat atau protein tinggi dan sebagian besar kaya serat dan air, misalkan kentang rebus, ikan, jeruk dan apel. Karena kadar lemaknya rendah, pangan tersebut memiliki kandungan energi yang rendah pula. Untuk menyediakan 240 kalori diperlukan jumlah bahan pangan yang lebih banyak. Hal ini mengisi perut lebih banyak pula.
Dari tabel tersebut juga terdapat kecenderungan, pangan IK tinggi memiliki IG yang rendah sehingga laju pencernaan dan absorpsinya yang lambat akan memperpanjang stimulasi reseptor di dalam usus. Hal ini akan dapat memberikan perasaan kenyang.
Dari beberapa bahan pangan, kentang rebus menduduki papan atas dalam IK (323 persen) dan IG rendah (56 persen). Demikian halnya dengan jeruk, apel dan produk kedelai. Produk pangan ini dapat digunakan sebagai pilihan utama diet bagi penderita kegemukan dan diabetes. Selanjutnya jangan banyak mengonsumsi kentang panggang, nasi pulen, dan bubur beras, karena bentuk olahan ini ternyata memiliki IG tinggi.
Posted by Yunus On 06:55 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About