Untuk
membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes diperlukan manajemen menjaga
level gula darah agar berada dalam kondisi normal (60-120 mg/dL). Strategi yang
dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah meningkatkan
gula darah tetapi memberikan rasa kenyang. Caranya adalah mengonsumsi produk
pangan dengan indeks glikemik (IG) rendah dan indeks kekenyangan (IK) tinggi.
Tabel 1
INDEKS GLIKEMIK BEBERAPA BAHAN PANGAN
Jenis
|
IG (%)
(Glukosa = 100)
|
Jenis
|
IG (%)
(Glukosa = 100)
|
Bubur (Beras cokelat)
|
92
|
Kentang rebus
|
56
|
Beras ketan
|
88
|
Jagung manis
|
55
|
Kentang panggang
|
85
|
Mangga
|
55
|
Corn flake
|
84
|
Kentang crispy
|
54
|
Madu
|
73
|
Ketela rambat
|
54
|
Semangka
|
72
|
Pisang
|
53
|
Wortel
|
71
|
Bulgar rebus
|
48
|
Roti (terigu)
|
69
|
Anggur
|
43
|
Soft drink
|
68
|
Jeruk
|
43
|
Jagung (cornmeal)
|
68
|
Pear
|
36
|
Nanas
|
66
|
Apel
|
36
|
Gula pasir (sukrosa)
|
65
|
Fruktosa
|
23
|
Es krim
|
61
|
Kedelai
|
18
|
Beras putih (high amilosa)
|
59
|
Kacang tanah
|
14
|
Sumber
: Foster-Powel, K. dan Miller, J.B.1995.A.J.Clim.Nutr., 62 : 871 S – 893 S
Tabel 2
INDEKS KEKENYANGAN BEBERAPA BAHAN PANGAN
Jenis
|
IK (%)
(Bread = 100)
|
Jenis
|
IK (%)
(Bread = 100)
|
Kentang rebus
|
323
|
Serealia kaya serat
|
156
|
Ikan
|
225
|
Beras
|
136
|
Jeruk
|
202
|
Serealia kaya gula
|
131
|
Apel
|
196
|
Cookles
|
121
|
Beef (daging sapi)
|
175
|
Es krim
|
97
|
Baked beans
|
167
|
Potato chips
|
92
|
Grain bread
|
154
|
Kacang
|
85
|
Popcorn
|
154
|
Cake
|
67
|
Diadaptasi
dari Holt, S.1999.Food Australia, 51(31) 74-75.
PANGAN- IG RENDAH
Dalam
ilmu gizi, respon gula darah setelah mengonsumsi bahan pangan berkarbohidrat
dinyatakan sebagai IG. Parameter ini didefinisikan sebagai luasan di bawah kurva
perubahan gula darah (respons glikemik) selama dua jam setelah mengonsumsi 50 g
karbohidrat dari produk pangan yang diuji, kemudian dibandingkannya dengan
luasan kurva referensi dari glukosa atau roti dari terigu halus (white bread).
Pangan
dengan IG tinggi memiliki puncak respons glikemik yang tinggi sehingga luasnya
pun lebih tinggi dibanding pangan dengan IG rendah. Implikasinya muncul respons
hormonal (insulin) yang tinggi sebagai counterregulatory
terhadap gula darah yang tinggi tersebut. Efek berikutnya, pada periode akhir
dua jam setelah makan bahan pangan IG tinggi, gula darahnya lebih randah
dibanding kondisi awal dan ini membangkitkan rasa lapar.
Sebaliknya,
pada IG rendah, di fase akhir gula darah masih lebih tinggi dari awalnya dan
ini mengurangi risiko hipoglikemia dan tidak menggugah rasa lapar.
Lebih
dari 600 jenis bahan pangan telah dievaluasi nilai IG-nya. Beberapa contohnya
dapat dilihat pada Tabel 1. Secara umum, pangan IG rendah dicirikan dengan kaya
serat dan miskin karbohidrat sehinnga lambat untuk dicerna, misalnya, kedelai, apel,
jeruk dan anggur.
Kacang
tanah, meski memiliki IG rendah, kadar lemaknya cukup tinggi sehingga dapat
memberi sumbangan energi yang tinggi pula. Karena itu, kacang tanah tidak ideal
bagi yang kegemukan.
Pangan
IG tinggi kebanyakan memiliki kandungan karbohidrat, pati dan atau glukosa
tinggi, kadar serat rendah, lewat matang (oveeripened)
pada buah-buahan, lewat masak (overcooked)
pada makanan, dan bertekstur halus.
PANGAN-IK TINGGI
Prinsip
penentuan IK adalah mengukur respons kekenyangan setelah dua jam makan bahan
pangan yang diuji dan membandingkannya dengan respons kekenyangan dari white bread (diberi skor 100) sebagai
pangan referensi.
Kebanyakan
pangan yang mengenyangkan mengandung karbohidrat atau protein tinggi dan
sebagian besar kaya serat dan air, misalkan kentang rebus, ikan, jeruk dan
apel. Karena kadar lemaknya rendah, pangan tersebut memiliki kandungan energi
yang rendah pula. Untuk menyediakan 240 kalori diperlukan jumlah bahan pangan yang
lebih banyak. Hal ini mengisi perut lebih banyak pula.
Dari
tabel tersebut juga terdapat kecenderungan, pangan IK tinggi memiliki IG yang
rendah sehingga laju pencernaan dan absorpsinya yang lambat akan memperpanjang
stimulasi reseptor di dalam usus. Hal ini akan dapat memberikan perasaan
kenyang.
Dari
beberapa bahan pangan, kentang rebus menduduki papan atas dalam IK (323 persen)
dan IG rendah (56 persen). Demikian halnya dengan jeruk, apel dan produk
kedelai. Produk pangan ini dapat digunakan sebagai pilihan utama diet bagi
penderita kegemukan dan diabetes. Selanjutnya jangan banyak mengonsumsi kentang
panggang, nasi pulen, dan bubur beras, karena bentuk olahan ini ternyata
memiliki IG tinggi.
0 comments:
Post a Comment