Gagal
batu ginjal termasuk salah satu jenis penyakit yang ditakuti lantaran
menimbulkan nyeri yang luar biasa pada saat kambuh. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang terkena batu ginjal, diantaranya faktor umur, jenis
kelamin, keturunan, dan adanya kelainan metabolisme. Selain itu, makanan yang
tak bergizi seimbang juga membuka peluang terbentuknya batu ginjal. Konsumsi
makanan yang mengandung purin (hati, usus, otak, dan udang) yang berlebih dapat
mengakibatkan tingginya asam urat dalam air kemih. Begitu pula mengkonsumsi
makanan yang kaya akan kalsium dan asam oksalat yang berlebihan.
Berdasarkan
hasil penelitian medis, diketahui bahwa di antara pasien batu ginjal terbanyak
adalah penderita batu ginjal kalsium (70 – 76 persen). Ternyata laki-laki lebih
banyak menderita dengan perbandingan 3 : 1 dibandingkan dengan wanita.
Berikut
diet yang dapat dilakukan untuk menangkal batu ginjal :
a. Batasi konsumsi kalsium
Makin
tinggi kalsium yang dikonsumsi maka akan semakin tinggi pula eksresinya
sekaligus dapat meningkatkan pembentukan kristalisasi garam kapur. Tingginya
kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium
dalam darah normal namum eksresi dalam air kemih dapat mencapai 200 – 350 mg per
hari. Membatasi konsumsi masukan kalsium berarti mengurangi konsumsi makanan
yang mengandung kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim
dan sayur kol. Bayam, ikan kering, cokelat dan kerang adalah contoh makanan
yang mengandung kalsium sedang.
b. Kurangi asupan oksalat
Oksalat
pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal
dari dalamng kita tubuh (endogen), dari makanan yang kita makan serta dari
hasil metabolisme vitamin C. Sekalipun dari makanan porsinya hanya 10 persen,
namun angka ini sudah cukup menuntut kewaspadaan kita untuk tidak asal santap
saja makanan yang kaya oksalat.
Bagi
pasien batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat), dianjurkan diet rendah
oksalat sekitar 40 – 50 mg per hari. Selain itu, dianjurkan mengkonsumsi
vitamin C tidak lebih dari 1 gr per hari, karena terbukti dapat mendorong
terbentuknya oksalat dalam tubuh. Akan tetapi, kita tidak boleh kekurangan
vitamin B6 karena dapat memicu peningkatan produksi oksalat dalam tubuh.
c. Mengurangi protein hewani
Protein
hewani ternyata disebut sebagai hal yang paling besar pengaruhnya terhadap
kemungkinan terbentuknya batu. Sebab, protein tersebut dapat meningkatkan
terbuangnya kalsium dan asam urat dalam air kemih, yang kemudian diikuti dengan
menurunnya pH urine dan pembuangan sitrat. Risiko akibat makan dengan menu
protein hewani yang berlebihan pada saat bersamaan kita mangkonsumsi dalam
jumlah tinggi lemak dan garam. Selain itu, kita kurang dalam menyantap makanan
berserat tinggi yang mengandung magnesium, fosfat dan vitamin B6. Bagi
penderita batu kalsium dianjurkan mengkonsumsi tidak lebih dari 1,5 – 1,8
protein per kg berat badan per hari. Begitu pula bagi penderita batu asam urat
dianjurkan mengurangi konsumsi protein hewani.
d. Membatasi garam
Ada
terdapat hubungan antara garam dan
pembentukan batu ginjal berdasarkan kadar eksresi garam dalam air kemih. Hal
ini disebabkan terjadi peningkatan volume ekstraseluler kemudian menghambat
re-absorpsi tubulus ginjal terhadap kalsium. Setiap peningkatan 100 mg garam
dalam makanan dapat meningkatkan 25 – 30 mg kalsium dalam urine. Dampak buruk
lain akibat konsumsi garam yang berlebihan adalah menurunnya kadar keluaran
sitrat. Sehingga dianjurkan terutama terhadap penderita batu kalsium dan urat,
untuk tidak memakan garam tidak lebih dari 6 gr garam dapur per hari.
e. Perbanyak minum air
Makin
kurang seseorang minum air (terutama air putih), makin kurang pula air kemih
yang terbentuk. Keadaan ini akan menyebabkan derajat kejenuhan zat-zat makin
tinggi dan akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu. Jumlah yang dianjurkan
adalah sejumlah yang dapat menghasilkan minimal 2 liter air per 24 jam. Umumnya
untuk ini diperlukan sedikitnya minum 2-3 liter per hari dan terbagi rata dalam
sehari. Umumnya 35 persen batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per
harinya. Semua jenis minuman pada dasarnya diperbolehkan, kecuali susu, teh dan
lainnya yang dapat menyebabkan eksresi oksalat tinggi. Yang paling bagus adalah
minum air sebanyak-banyaknya.
Semoga
informasi ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kita untuk selalu
menjalankan pola hidup sehat dan menjaga keseimbangan ginjal kita, khususnya
bagi penderita batu ginjal untuk senantiasa memperbaiki asupan diet makanan
sehari-hari.!
0 comments:
Post a Comment